Wednesday, October 28, 2015

BAGAIKAN SETETES MADU DAN SEEKOR SEMUT KECIL..



💧Setetes madu jatuh di atas tanah💧 . .

🐜Datanglah seekor semut kecil, perlahan-lahan dicicipinya madu tersebut. . .

🐜Hmmm... manis. Lalu dia beranjak hendak pergi. .
.
. 🐜Namun rasa manis madu sudah terlanjur memikat hatinya. Dia pun kembali untuk mencicipi lagi, sedikit saja. Setelah itu barulah dia akan pergi. .
.
. 🐜Namun, ternyata dia merasa tidak puas hanya mencicipi madu dari pinggir tetesannya. .
.
. 🐜Dia pikir, kenapa tidak sekalian saja masuk dan menceburkan diri agar bisa menikmati manisnya, lagi dan lagi. .
.
. 🐜Maka masuklah sang semut, tepat di tengah tetesan madu. .
.
. 🐜Ternyata? Badan mungilnya malah tenggelam penuh madu, kakinya lengket dengan
tanah. .

. . 🐜Dan... Tentu saja tak bisa bergerak. .

. . 🐜Malangnya, dia terus seperti itu hingga akhir hayatnya. Mati dalam kubangan setetes madu. ..

. 🌀Demikianlah analogi sederhana tentang dunia dan pecinta dunia, sebagaimana diperumpamakan dalam sebuah pepatah Arab : .

. ✨"Hakikat apa-apa dari kenikmatan dunia melainkan bagai setetes besar dari madu.

💦Maka siapa yang hanya mencicipinya sedikit, ia akan selamat.

💦Namun siapa yang menceburkan diri ke dalamnya, ia akan binasa."

-------------------------

 وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Al- An'am : 32)

🍒Semoga bermanfaat...
🌻Tetap semangat menatap masa depan...
🌺Meraih kebahagiaan untuk mendapat ridho Allah yang haqiqy...

🌴.🍃🍒🌻🌺💥🌺🌻🍒🍃.🌴

✏ Oleh Ust. Abu Yusuf Masruhin Spd. Hafidzahullah

📢 Fenomena, "Maling teriak Maling"...



=======

Itulah yg saya tangkap dari banyak kejadian di negeri kita Indonesia.

Seringkali orang atau kelompok mengambil langkah itu utk mengamankan dirinya atau menggiring opini masyarakat ke arah yg diinginkannya.

Lihatlah bagaimana kaum liberal yg getol menyuarakan toleransi, dan berteriak bahwa kelompok lain tdk toleransi... nyatanya mereka sendiri selalu menyerang dan memerangi pemahaman kaum muslimin yg berpegang teguh kepada Alquran dan Assunnah, mereka katakan kuno, kaku, ekstrim, dan julukan buruk lainnya... "maling tapi teriak maling".

Lihatlah bagaimana kaum tradisionalis mengajak utk saling menghormati, tidak merasa paling benar, dan bersikap bijaksana dlm mengahadapi perbedaan pendapat... nyatanya mereka sendiri yang selalu meneriakkan kesesatan kaum ahlussunnah yg mereka stempeli wahabi... mereka gruduk majelisnya... bahkan berusaha menutup instansi pendidikan mereka... itukah sikap saling menghormati?! tidak merasa paling benar?! dan itukah sikap bijaksananya?! "Maling teriak maling".

Lihatlah bagaimana sebagian dr mereka meneriakkan "jangan bawa-bawa budaya arab, kita di indonesia", dan mereka anggap bahwa jenggot dan cadar sebagai budaya arab, bukan bagian dari Islam... tapi nyatanya ketika mereka ke arab, mereka membawa-bawa budaya indonesia; batik, sarung, songkok, rokok, bahkan ritual-ritual agama yg tdk ada tuntunannya pun mereka bawa ke arab... "maling teriak maling".

Subhanallah, ternyata sikap maling teriak maling ini juga telah dilakukan oleh Fir'aun kepada kaumnya, lihatlah firman Allah ta'ala:

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُونِي أَقْتُلْ مُوسَىٰ وَلْيَدْعُ رَبَّهُ ۖ إِنِّي أَخَافُ أَن يُبَدِّلَ دِينَكُمْ أَوْ أَن يُظْهِرَ فِي الْأَرْضِ الْفَسَادَ

Fir'aun mengatakan (kepada para pembesarnya): "Biarkanlah aku membunuh Musa dan silahkan dia meminta (bantuan) Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agama kalian atau menimbulkan kerusakan di muka bumi". [QS. Ghofir:26]

Lihatlah, bagaimana Firaun menuduh Nabi Musa membuat kerusakan di muka bumi, padahal dialah perusak yang sebenarnya... ya, maling teriak maling... sikap yg tercela, tapi sayang banyak yg menjalankannya.

Saya yakin Anda bukan dari mereka...

✏ Oleh: Ustadz Musyaffa Ad-Dariny, MA.